Sejarah Motor GP
Posted by : Unknown Tuesday 16 February 2016

Grand Prix Sepeda Motor (Moto GP) pertama kali diselenggarakan oleh Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM), pada tahun 1949. Dari awal tahun 1900-an sepeda motor Grand Prix diadakan di berbagai negara dan pada tahun 1938 pendahulu FIM saat ini, FICM (Fédération Internationale des Klub Motocyclistes), mengumumkan Kejuaraan Eropa. Namun, di awal Perang Dunia Kedua terganggu kompetisi dan kemudian mengambil beberapa waktu setelah perang untuk bahan bakar menjadi tersedia.
Pada tahun 1949 secara tradisional telah diselenggarakan beberapa balapan di tiap even untuk berbagai kelas motor, berdasarkan kapasitas mesin, dan kelas untuk sidecars (motor bersespan). Kelas-kelas yang ada saat itu adalah 50cc, 125cc, 250cc, 350cc, dan 500cc untuk motor single seater, serta 350cc dan 500cc untuk motor sidecars.
Memasuki tahun 1950-an dan sepanjang 1960-an, motor bermesin 4 tak mendominasi seluruh kelas. Pada akhir 1960-an, motor bermesin 2 tak mulai menguasai kelas-kelas kecil. Pada tahun 1970-an motor bermesin 2 tak benar-benar menyingkirkan mesin-mesin 4 tak. Pada tahun 1979, Honda berusaha mengembalikan mesin 4 tak di kelas puncak dengan menurunkan motor NR500, namun proyek ini gagal, dan pada tahun 1983 Honda bahkan meraih kemenangan dengan motor 500 cc 2 tak miliknya.
Pada tahun 1983, kelas 350 cc akhirnya dihapuskan. Kelas 50 cc kemudian digantikan oleh kelas 80 cc pada tahun 1984, tetapi kelas yang sering didominasi oleh pembalap dari Spanyol dan Italia ini akhirnya ditiadakan pada tahun 1990. Kelas sidecars juga ditiadakan dari kejuaraan dunia pada tahun 1990-an, menyisakan kelas 125 cc, 250 cc, dan kelas 500 cc.
Pada tahun 2002 menjadi perubahan puncak motoGp secara dramatis. Pada tahun 2002 sampai 2006 untuk pertama kalinya pabrikan diizinkan untuk memperbesar kapasitas total mesin khusus untuk mesin 4 tak menjadi maksimum 990 cc, dan berubah menjadi 800 cc di musim 2007. Pabrikan juga diberi kebebasan untuk memilih jumlah silinder yang digunakan antara tiga sampai enam dengan batas berat tertentu. Dengan dibolehkannya motor 4 tak ber-cc besar tersebut, kelas GP 500 diubah namanya menjadi MotoGP. Setelah tahun 2003 tidak ada lagi mesin 2 tak yang turun di kelas MotoGP. Untuk kelas 125 cc dan 250 cc secara khusus masih menggunakan mesin 2 tak.
Balapan dilaksanakan selama sekitar 45 menit dan pembalap berlomba sepanjang jumlah putaran yang ditentukan, tanpa masuk pit untuk mengganti ban atau mengisi bahan bakar. Balapan akan diulang jika terjadi kecelakaan fatal di awal balapan. Susunan grid tidak berubah sesuai hasil kualifikasi. Pembalap boleh masuk pit jika hanya untuk mengganti motor karena hujan saat balapan.
MotoGp juga mempunyai organisasi untuk mencapai kesuksessan dalam ajang balap, untuk organisasi yang tergabung di dalamnya adalah FIM (Federation Internationale de Motocyclisme), Dorna (Promotor kejuaraan MotoGp), IRTA (International Road racing Team Association), dan MSMA (Motor Sport Manufacturer Association).
MotoGp juga mempunyai Spesifikasi Mesin diantaranya :
• Konfigurasi
• Bahan bakar: Tanpa timbal (tidak ada bahan bakar kontrol).
• Pasokan bahan bakar: Injeksi bahan bakar.
• Katup: 16-katup (Untuk semua kelas),
• Kerja katup: DOHC, 4-katup per silinder (Untuk semua kelas) .
• Kapasitas: 1000 cc (Kelas MotoGP), 600 cc (kelas Moto 2), 250 cc (kelas Moto3).
• Aspirasi: Aspirasi normal.
• Kekuatan: Kira – kira 250 atau 225 dk.
• Pelumasan: Basah.
• Maksimum/minimum putaran mesin: 17500 – 18000 Rotasi per menit atau 300 putaran per detik
• Pendingin: Pompa air tunggal.
Untuk system penilaiannya adalah memakai system poin, bentuk penilaiannya adalah Posisi 1 mendapat 25 poin, 2 mendapat 20p, 3 mendapat 16p, 3 mendapat 16p, 4 mendapat 13p, 5 mendapat 11p, 6 mendapat 10p, dst.

id.wikipedia.org

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

Blog Archive

Popular Post

Followers

- Copyright © INFORMASI KITA SEMUA -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -