Posted by : Unknown
Thursday, 18 February 2016
Sistem Saraf Manusia
1.
Sel Saraf (Neuron)
Jaringan
saraf tersusun atas sel-sel yang mempunyai bentuk khusus. Sel-sel tersebut
dinamakan neuron dan neuroglia. Kedua sel tersebut ibarat
pasangan tak terpisahkan yang menyusun jaringan saraf. Jika ada sel neuron,
pasti sel neuroglia akan menyertai. Adapun sel neuroglia berfungsi
memberikan nutrisi dan bahan-bahan lain yang digunakan untuk kehidupan neuron.
Dengan kata lain, neuroglia berfungsi untuk menjamin kehidupan neuron agar
tetap dapat melaksanakan kegiatan. Neuron merupakan unit struktural dan
fungsional dari sistem saraf. Neuron memiliki kemampuan sebagai konduktivitas
(penghantar) dan eksistabilitas (dapat dirangsang, serta memiliki kemampuan
merespon rangsangan dengan sangat baik. Neuron terdiri dari tiga bagian yang
berbeda satu dengan yang lain, yaitu sebagai berikut.
a. Badan Sel
(Perikarion)
b. Dendrit
c.
Akson
2. Macam-Macam
Neuron
Dilihat
dari struktur dan fungsinya, sel saraf (neuron) dapat dibedakan menjadi tiga.
a.
Neuron Sensorik
b. Neuron Motorik
c. Interneuron (Neuron
Asosiasi)
3.
Prinsip Penghantaran Impuls
Secara umum, fungsi sel saraf adalah menerima
rangsang dan dapat menanggapi rangsang tersebut. Seperti sudah dijelaskan
sebelumnya, bahwa sistem saraf merupakan jaringan komunikasi yang kompleks.
Coba ingat kembali pengertian itu! Sebagai jaringan komunikasi, tentunya saraf
memiliki mekanisme khusus tentang cara meneruskan impuls. Ada dua mekanisme
jalannya impuls saraf, yaitu sebagai berikut.
a. Impuls Dihantarkan
Melalui Sel Saraf
Impuls dapat diteruskan dan mengalir melalui sel
saraf yang disebabkan adanya perbedaan potensial listrik yang disebut dengan polarisasi.
Muatan listrik di luar membran sel saraf adalah positif sedang muatan yang di
luar adalah negatif.
Apabila sel saraf diberi rangsangan akan
mengakibatkan polarisasi membran berubah, sehingga polarisasi akan mengalami
pembalikan. Proses pembalikan akan diulang yang menyebabkan rantai reaksi.
b.
Impuls Dihantarkan Lewat Sinaps
Struktur sinaps dapat Anda
lihat pada Gambar 8.4!
4.
Susunan Saraf Manusia
Struktur dari sel saraf (neuron) akan membentuk
jaringan saraf dan kemudian menyusun sistem saraf. Antara sel saraf satu dengan
yang lain saling berhubungan dan bekerja sama dalam menerima dan menanggapi
rangsang sehingga dapat menghasilkan suatu respon tubuh.
Berdasarkan macamnya, sistem saraf itu meliputi
sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Apakah yang dimaksud sistem saraf
pusat dan tepi? Materi tersebut akan kita bahas pada materi selanjutnya.
a. Sistem
Saraf Pusat
Dari macamnya, sistem saraf pusat tersusun atas otak
dan sumsum tulang belakang, sedangkan sistem saraf tepi terdiri atas saraf sadar
dan tidak sadar (otonom). Jika dilihat dari namanya, sistem saraf pusat
berarti sebagai pusat koordinasi dari segala aksi yang harus dilaksanakan.
Adapun sistem saraf tepi berfungsi untuk memberikan informasi kepada sistem
saraf pusat tentang adanya rangsangan dan menyebabkan otot dan kelenjar melakukan
respons. Dari pengertian ini, dapat diketahui antara sistem saraf pusat dan
tepi ada kerja sama yang sinergis, dan tidak dapat bekerja sendiri sendiri. Sistem
saraf pusat meliputi:
1)
Otak
Manusia
di dunia mempunyai kecerdasan yang berbeda-beda. Ada orang yang sangat pandai
atau sering disebut jenius, ada orang yang kecerdasannya sedang atau biasa, dan
adapula orang yang bodoh atau kurang cerdas. Mengapa terdapat perbedaan
kecerdasan pada setiap orang? Pusat kecerdasan tersebut terletak di dalam otak.
a)
Otak Besar
Otak besar terletak di bagian paling depan dengan
struktur yang menonjol yang disebut dengan serebrum. Bagian ini memiliki
dua belahan, yaitu kiri dan kanan. Bagian kiri mengkoordinasikan bagian tubuh
sebelah kanan, sedangkan otak bagian kanan mengatur dan mengkoordinasikan bagian
tubuh sebelah kiri. Otak besar berfungsi sebagai pusat berpikir (kepandaian),
kecerdasan, dan kehendak. Otak besar juga mengendalikan semua kegiatan yang
didasari seperti bergerak, mendengar, melihat, berbicara, berpikir, dan
lain-lain. Otak besar ini terdiri atas dua lapisan berikut.
(1)
Korteks
(2) Lapisan Dalam
b)
Otak Tengah
Otak tengah disebut juga disensefalon dan
terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Otak tengah ini berukuran
kecil dan tidak mencolok. Fungsi utamanya adalah untuk memberikan impuls antara
otak depan dengan otak belakang dan otak dengan mata. Di samping itu juga
berfungsi menjaga keseimbangan. Melalui pusat medula oblongata dan otak tengah
menuju ke atas merupakan jaringan serabut saraf yang disebut dengan formasi
retikuler yang berfungsi dalam mengaktifkan atau membangunkan otak depan. Aksi
formasi retikular sangat selektif, artinya formasi retikular ini dapat
mengakibatkan kematian.
c)
Otak Belakang
Otak belakang terbagi menjadi dua bagian, yaitu
medula oblongata (sumsum lanjutan) dan serebelum (otak kecil). Masing-masing
bagian tersebut memiliki koordinasi dan fungsi sendiri-sendiri.
2) Sumsum Tulang Belakang (Medula
Spinalis)
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa sumsum tulang
belakang (medulla spinalis) merupakan lanjutan ke bawah dari medula
oblongata. Sumsum tulang belakang ini terletak memanjang dari ruas
tulang leher sampai dengan antara tulang pertama dan kedua. Fungsi sumsum
tulang belakang adalah sebagai berikut.
a)
Menghubungkan sistem saraf tepi ke otak. Informasi
melalui neuron sensori ditransmisikan dengan bantuan interneuron.
b)
Sebagai pusat dari gerak refleks, misalnya refleks
menarik diri.
b.
Susunan Saraf Tepi
Susunan saraf tepi terdiri atas serabut saraf otak
dan serabut saraf sumsum tulang belakang (spinal). Serabut saraf sumsum dari
otak, keluar dari otak sedangkan serabut saraf sumsum tulang belakang keluar
dari sela-sela ruas tulang belakang. Tiap pasang serabut saraf otak akan menuju
ke alat tubuh atau
otot, misalnya ke hidung, mata, telinga, dan sebagainya. Sistem saraf tepi
terdiri atas serabut saraf sensorik dan motorik yang membawa impuls saraf
menuju ke dan dari sistem saraf pusat. Sistem saraf tepi dibagi menjadi dua,
berdasarkan cara kerjanya, yaitu sebagai berikut.
1)
Sistem Saraf Sadar
Sistem
saraf sadar terdiri atas 12 pasang saraf kranial, yang keluar dari otak dan 31
pasang saraf spinal yang keluar dari sumsum tulang belakang 31 pasang saraf
spinal terlihat pada Gambar 8.8. Saraf-saraf spinal tersebut terdiri atas
gabungan saraf sensorik dan motorik. Dua belas pasang saraf kranial tersebut,
antara lain sebagai berikut.
a) Saraf olfaktori,
saraf optik, dan saraf auditori. Saraf-saraf ini merupakan saraf sensori.
b)
Saraf okulomotori, troklear, abdusen, spinal,
hipoglosal. Kelima saraf tersebut merupakan saraf motorik.
|
Tabel
8.1 Jenis-Jenis Saraf Beserta Asalnya
2)
Sistem Saraf Tak Sadar (Otonom)
Sistem saraf ini bekerja tanpa disadari, secara
otomatis, dan tidak di bawah kehendak saraf pusat. Contoh gerakan tersebut
misalnya denyut jantung, perubahan pupil mata, gerak alat pencernaan,
pengeluaran keringat,dan lain-lain. Kerja saraf otonom ternyata sedikit banyak
dipengaruhi oleh hipotalamus di otak. Coba Anda ingat kembali fungsi
hipotalamus yang sudah dijelaskan di depan. Apabila hipotalamus dirangsang,
maka akan berpengaruh terhadap gerak otonom seperti contoh yang telah diambil,
antara lain mempercepat denyut jantung, melebarkan pupil mata, dan menghambat
kerja saluran pencernaan.
Sistem
saraf otonom ini dibedakan menjadi dua.
a) Sistem
Saraf Simpatik
b) Sistem Saraf Parasimpatik