PERKEMBANGAN TULANG
Coba perhatikan tulang kepala
bayi yang baru lahir! Bandingkan dengan tulang kepala Anda! Keadaan tulang pada
bayi ini akan sangat menguntungkan karena memudahkan proses melahirkannya.
Bayangkan, jika bayi memiliki tulang yang keras, pasti akan sangat menyulitkan
dan menyakitkandalam proses melahirkannya. Setelah lahir, tulang bayi akan
mengalami proses osifikasi, yaitu proses pengerasan tulang, seperti
terlihat pada Gambar 3.
HUBUNGAN ANTAR TULANG
Coba gerakkan siku tangan dan
lutut kaki Anda dengan gerakan menekuk! Apakah anggota gerak Anda itu dapat
digerakkan menekuk? Mengapa bisa terjadi demikian? Jika Anda perhatikan, pada
anggota badan yang tertekuk tersebut, dapat diketahui bahwa di sana terdapat 2
tulang yang saling dihubung-kan. Itulah yang dimaksud persendian atau artikulasi.
Sendi yang menyusun kerangka manusia terdapat di beberapa tempat. Ini dapat dijelaskan
pada Gam-bar 3.13 berikut!
Dari gambar tersebut dapat
diketahui berbagai macam sendi. Secara garis besar, sendi-sendi tersebut dapat
dibedakan menjadi 3 macam.
1. Amfiartrosis
Amfiartosis
adalah persendian di mana gerakan yang terjadi amat terbatas. Misalnya hubungan
antartulang rusuk dengan ruas-ruas tulang belakang. Tulang- tulang tersebut
dapat menimbulkan gerakan pada saat kita bernapas.
2. Sinartrosis
Persendian
sinartrosis tidak memungkinkan adanya gerakan. Persendian ini dibedakan menjadi
dua.
a. Sinartrosis Sinkondrosis
Pada
persendian ini penghubungnya adalah tulang rawan. Misalnya:
a)
hubungan antara tulang rusuk dan ruas tulang dada;
b)
hubungan antara ruas-ruas tulang belakang.
b.. Sinartrosis Sinfibrosis
Pada
persendian ini penghubungnya adalah serabut jaringan ikat. Misalnya, hubungan
antar tulang tengkorak (sutura). Hubungan itu dapat Anda lihat pada
Gambar 3.14!
3. Diartrosis
Pada
jenis persendian diartosis, gerakan yang terjadi banyak dan leluasa. Macam-macam
persendian diartosis yaitu sebagai berikut.
a. Sendi Peluru
Sendi peluru adalah
hubungan antartulang di mana kedua ujung tulang berbentuk bongkol dan lekuk,
serta memungkinkan pergerakan yang lebih bebas berporos tiga.
Hubungan
ini terjadi pada persendian antara tulang belikat dengan tulang lengan atas,
antara tulang paha dengan tulang pinggul. Agar lebih jelas, perhatikan Gambar
3.15
b. Sendi Pelana
Hubungan
antartulang yang memungkinkan gerakan kedua arah, dengan bidang-bidang sendinya berbentuk pelana. Hubungan ini
dapat terjadi pada persendian antara tulang pergelangan tangan dengan tulang
telapak tangan, persendian pada ibu jari, metakarpal dan karpal. Agar lebih
jelas, dapat Anda perhatikan Gambar 3.16!
c. Sendi Engsel
Hubungan
antartulang di mana ujung-ujungnya
seperti engsel dan berbentuk lekukan. Gerakan sendi ini mempunyai 1 poros.
Hubungan ini dapat terjadi pada siku, lutut, dan jari-jari. Perhatikan Gambar
3.17!
d. Sendi Putar
Hubungan
antartulang, di mana tulang yang satu berputar terhadap tulang lain. Gerakan
rotasi dari sendi putar memiliki 1 poros. Hubungan sendi ini dapat terjadi
antara tulang hasta dan tulang pengumpil, antara tulang kepala dan tulang
atlas, antara tulang betis dan kering. Untuk lebih jelasnya dapat Anda lihat
pada Gambar 3.18
e. Sendi Luncur
Hubungan
antartulang yang memungkinkan gerakan tulang badan membungkuk dan menggeliat. Sendi
ini tidak berporos. Hubungan ini dapat terjadi pada hubungan antarruas tulang
belakang, persendian antara pergelangan tangan dan tulang pengumpil seperti
terlihat pada gambar 3.19!
Semoga bermanfaat.