ORGAN TUMBUHAN
Posted by : Unknown Friday 19 February 2016

ORGAN TUMBUHAN

 1.    Akar (Radix)
Pengertian dan Definisi Akar adalah bagian pangkal tumbuhan pada batang yang berada dalam tanah dan tumbuh menuju pusat bumi. Ada beberapa tumbuhan yang mempunyai akar muncul ke permukaan tanah untuk fungsi-fungsi tertentu karena persediaan oksigen yang terbatas dan aerase yang buruk di dalam tanah.
Akar dalam istilah ilmiahnya disebut “Radix”, merupakan bagian utama dari tumbuhan yang telah memiliki pembuluh. Pada ujung-ujung akar terdapat meristem apikal yang terus membelah diri dan berkembang juga terdapat kaliptra (tudung akar) yang berfungsi sebagai pelindung. Tudung akar berasal dari meristem apikal dan terdiri dari sel-sel parenkim. Jaringan meristem adalah jaringan muda pada tumbuhan yang aktif membelah menghasilkan sel-sel baru terdapat pada titik-titik pertumbuhan.
Pembelahan meristem apikal membentuk daerah pemanjangan atau “zona perpanjangan sel”. Setelah zona ini terdapat “zona differensiasi sel” dan “zona pendewasaan sel”. Pada zona differensiasi sel, sel-sel akar berkembang menjadi beberapa sel permanen, misalnya beberapa sel terdifferensiasi menjadi xilem, floem, parenkim, dan sklerenkim.

Akar tumbuhan mempunyai ciri-ciri tertentu, yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
a.    akar merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, pertumbuhannya ke arah dalam tanah atau menuju ke air, pada umumnya menjauhi cahaya pertumbuhannya menjadi lebih cepat.
b.    Tidak seperti batang dan daun yang berwarna hijau karena mengandung klorofil, warna akar tidak hijau, terlihat keputih-putihan atau kekuning-kuningan.
c.    pertumbuhan terjadi pada ujung akar yang merupakan titik pertumbuhan primer dimana terdapat jaringan meristimatik, dan dapat terjadi mekanisme dominasi apikal pada akar.
d.    Ujung akar bentuknya meruncing dan berguna untuk menembus tanah dan memecahkan bebatuan.
Fungsi dari akar bagi tumbuhan dapat dijelaskan dibawah ini:
a.    Akar tumbuhan sebagai jangkar untuk menyokong dan memperkokoh berdirinya tumbuhan di tempat hidupnya.
b.    Akar berfungsi sebagai media penyeraan air dan garam-garam mineral (zat unsur hara) dari dalam tanah
c.    Dalam kondisi tertentu akar berfungsi sebagai alat respirasi, misalnya akar pada tumbuhan mangrove, yang disebut "pneumatofor".
d.    Akar berfungsi untuk tempat penyimpanan cadangan makanan. Misalnya wortel dan kentang memiliki akar tunggang yang membesar, berfungsi sebagai tempat menyimpan makanan.
e.    Beberapa jenis akar tumbuhan berfungsi sebagai organ reproduktif vegetatif. Misalnya pada tumbuhan sukun, dari bagian akar dapat tumbuh tunas yang akan menjadi individu baru.



Gambar 2.3 Bagian-bagian akar
Bagan akar pada tumbuhan.
a.    Struktur akar sebagai berikut.
1)    Daerah diferensiasi.
2)    Daerah perpanjangan.
3)    Daerah pembelahan.
4)    Tudung akar (kaliptra).
b.    Struktur  morfologi akar sebagai berikut.
1)    Akar tunggang, terdapat pada tumbuhan dikotil.
2)    Akar serabut, terdapat pada tumbuhan monokotil.
c.    Struktur anatomi akar yang dihasilkan dari proses diferensiasi terdiri dari beberapa lapisan sebagai berikut.
1)    Epidermis, terdiri dari satu lapisan sel yang tersusun rapat. Pada daerah dekat ujung akar, sel-sel epidermis ini termodifikasi menjadi bulu-bulu akar yang berfungsi memperluas bidang penyimpanan air.
2)    Korteks merupakan daerah antara epidermis dengan silinder pusat yang terdiri dari sel-sel parenkim yang tersusun melingkar, korteks berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan cadangan makanan.
3)    Endodermis merupakan diferensiasi dari lapisan terdalam dari korteks akar. Pada sel endodermis muda terdapat penebalan dinding sel oleh zat suberin atau lignin yang membentuk ragkaian berbentuk pita disebut pita kaspari yang berfungsi mencegah air masuk melintasi dinding sel. Endodermis berfungsi mengatur lalu lintas zat ke dalam pembuluh akar.
4)    Stele (silinder pusat), terletak di sebelah dalam lapisan endodermis, stele pada akar tersusun oleh jaringan-jaringan sebagai berikut.
a)    Periskel, terdiri dari sel bertipe parenkim yang berada di antara endodermis dan jaringan pembuluh, berfungsi membentuk cabang-cabang akar dan kambium gabus.
b)    Kambium, pada tumbuhan dikotil terletak di anatara xilem dan floem. Aktivitas kambium ke arah luar membentuk unsur kulit dan ke arah dalam membentuk unsur kayu.
c)    Empulur, terletak di bagian tengah dan di antara berkas pengangkut, berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan.
d)    Berkas pengangkut, terdiri dari xilem dan floem yang tersusun teratur membentuk jari-jari atau radikula. Pada tumbuhan dikotil, xilem berbentuk bintang dan berada di pusat akar, sedangkan floem mengelilingi xilem.
d.    Fungsi akar sebagai penyerap air dan mineral dari tanah, melekatkan dan menyokong tegaknya tubuh tumbuhan, menyimpan cadangan makanan, dan untuk bernapas pada tumbuhan bakau.

2.    Batang (Caulis)
Batang (bahasa Latin: caulis) merupakan salah satu dari organ dasar tumbuhan berpembuluh. Batang adalah sumbu tumbuhan, tempat semua organ lain bertumpu dan tumbuh. Daun dan akar dianggap sebagai perkembangan lanjutan dari batang untuk menjalankan fungsi yang lebih khusus
Tanpa batang, tumbuhan berpembuluh tidak dapat hidup titik tumbuh berasal dari batang.
Pada umumnya batang mempunyai sifat-sifat berikut :
a.    Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain, akan tetapi selalu bersifat aktinomorf (simetri radial).
b.    Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan pada buku-buku inilah muncul tunas yang membentuk cabang batang, daun, atau akar.
c.    Biasanya tumbuh ke atas menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrop atau heliotrop).
d.    Selalu bertambah panjang di ujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan, bahwa batang mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas.
e.    Mengadakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan, tidak digugurkan, kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil.
f.    Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek, misalnya rumput dan waktu batang masih muda.
Banyak tumbuhan yang memiliki perkecualian dari yang telah disebutkan di atas, baik hanya satu atau beberapa ciri.
a.    Pada tumbuhan Angiosperemae ada tiga tipe batang, yaitu tipe rumput (kalamus), tipe lunak berair (herba atau terna), dan tipe berkayu (lignosus).
b.    Teori titik tumbuhan berkaitan dengan aktivitas titik tumbuh batang sebagai berikut.
1)    Teori histogen dari hanstein. Menurut teori ini, titik tumbuh terdiri 3 (tiga) lapisan sebagai berikut.
a)    Dermatogen, merupakan lapisan luar pembentuk epidermis.
b)    Periblem, merupakan lapisan tengah pembentuk korteks.
c)    Plerom, merupakan bagian tengah pembentuk stele.
2)    Teori tunika korpus dari Schmidt. Menurut teori ini, titik tumbuh terdiri dari 2 (dua) lapisan sebagai berikut.
a)    Tunika, merupakan lapisan tepi yang terdiri dari sel-sel yang aktif membelah, sehingga memperluas bagian tititk tumbuh.
b)    Korpus, merupakan lapisan dalam yang terdiri dari sel-sel yang membelah ke segala arah dan berdiferensiasi.
c.    Struktur anatomi batang dari bagian terluar ke bagian dalam sebagai berikut.



Gambar 2.4 Pertumbuhan skunder tumbuhan dikotil
1)    Epidermis, merupakan jaringan berbentuk sel-sel pipih yang berfungsi melindungi jaringan di dalamnya. Dinding sel sebelah luar dilengkapi dengan kutikula yang berfungsi untuk melindungi batang dari kekeringan.
2)    Korteks, tersusun oleh sel-sel parenkim yang berdinding tipis.
3)    Stele, terdiri dari perisikel, berkas pengangkut, kambium, dan empulur.
a)    Perisikel yang menyelubungi berkas pengangkut batang.
b)    Berkas pengangkut ( xilem dan floem). Tipe-tipe berkas pengangkut berdasarkan letak xilem dan floem adalah tipe radial konsentris dan kolateral.
c)    Kambium, terdapat pada tumbuhan dikotil.
Ada 2 (dua) macam kambium berdasarkan letaknya sebagai berikut.
(1)    Kambium fasikuler, yaitu kambium yang terletak di antara berkas pengangkut dan parenkim.
(2)    Kambium interfasikuler, yaitu kambium yang terletak di antara dua berkas pengangkut.
Adanya kambium menyebabkan pertumbuhan sekunder yang mengakibatkan diameter batang membesar. Aktivitas kambium tidak selalu sama dan tidak selalu teratur. Pada musim hujan, aktivitas pertumbuhan kambium lebih giat dibandingkan pada musim kemarau. Akibatnya terjadi perbedaan lebar cincin-cincin konsentris yang disebut lingkaran tahun.
d)    Empulur terdapat pada tumbuhan dikotil. Empulur merupakan bagian dalam dari batang yang terasusun oleh sel-sel parenkim sebagai tempat penyimpanan makanan.
d.    Fungsi batang sebagai tempat duduk daun, sarana lintasan air, mineral, dan makanan antar bagian tumbuhan (antarakar, batang, dan daun), penegak tubuh tumbuhan, dan penghasil alat-alat lateral.
No
Monokoti
Dikotil
1
Batang tidak bercabang-cabang
Batang cabang-cabang
2
Pembuluh angkut tersebar
Pembuluh angkut teratur dalam susunan lingkaran atau berseling radial
3
Tidak mempunyai kambium fasikuler, sehingga tidak dapat tumbuh membesar
Mempunyai kambium fasikuler, sehingga dapat tumbuh membesar
4
Mempunyai meristem interkalar
Tidak mempunyai meristem interkalar
5
Tidak memiliki jari-jari empulur
Jari-jari empulur berupa deretan parenkim di antara berkas pengangkut
6
Tidak dapat dibedakan antara daerah korteks dan empulur
Dapat dibedakan antara daerah korteks dan empulur


3.    Daun (Folium)
Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari ranting, umumnya berwarna hijau (mengandung klorofil) dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dari cahaya matahari untuk fotosintesis. Daun merupakan organ terpenting bagi tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya karena tumbuhan adalah organisme autotrof obligat, ia harus memasok kebutuhan energinya sendiri melalui konversi energi cahaya matahari menjadi energi kimia.
Morfologi Daun
Bentuk daun sangat beragam, namun biasanya berupa helaian, bisa tipis atau tebal. Gambaran dua dimensi daun digunakan sebagai pembeda bagi bentuk-bentuk daun. Bentuk dasar daun membulat, dengan variasi cuping menjari atau menjadi elips dan memanjang. Bentuk ekstremnya bisa meruncing panjang.
Daun juga bisa bermodifikasi menjadi duri (misalnya pada kaktus), dan berakibat daun kehilangan fungsinya sebagai organ fotosintetik. Daun tumbuhan sukulen atau xerofit juga dapat mengalami peralihan fungsi menjadi organ penyimpan air.
Warna hijau pada daun berasal dari kandungan klorofil pada daun. Klorofil adalah senyawa pigmen yang berperan dalam menyeleksi panjang gelombang cahaya yang energinya diambil dalam fotosintesis. Sebenarnya daun juga memiliki pigmen lain, misalnya karoten (berwarna jingga), xantofil (berwarna kuning), dan antosianin (berwarna merah, biru, atau ungu, tergantung derajat keasaman). Daun tua kehilangan klorofil sehingga warnanya berubah menjadi kuning atau merah (dapat dilihat dengan jelas pada daun yang gugur)

 
 Gambar 2.5  Daun segar (kiri) dan tua. Daun tua telah kehilangan klorofil sebagai bagian dari penuaan.
 
a.    Struktur morfologi daun terdiri dari beberapa bagian, yaitu pelepah daun (folius), tangkai daun (petiolus), dan helaian daun (lamina). Daun dapat dikelompokkan berdasarkan susunan atau struktur tertentu, meliputi bentuk helaian daun, susunan tulang daun, dan tepi daun seperti pada gambar dibawah ini.
b.    Struktur anatomi daun terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut.
1)    Epidermis, terdapat di permukaan atas maupun bawah, umumnya terdiri dari satu lapisan sel yang dinding selnya mengalami penebalan dari kitin (kutikula) atau lignin. Fungsi kutikula untuk mencegah terjadinya penguapan air yang terlalu besar pada daun, epidermis daun dapat mengalami modifikasi menjadi stomata dan trikoma. Stomata berfungsi sebagai jalan keluar masuknya udara. Trikoma berfungsi melindungi dan memantulkan radial cahaya matahari.
2)    Mesofil, terletak di antara epidermis atas dan epidermis bawah. Mesofil berfungsi sebagai tempat untuk tempat berlangsungnya proses fotosintesis. Mesofil pada daun dikotil berbeda dengan mesofil pada daun monokotil.
a)    Mesofil pada daun dikotil terdiferensiasi menjadi dua macam parenkim, yaitu parenkim palisade (jaringan tinggi) dan parenkim spons (jaringan bunga karang).
b)    Mesofil pada daun monokotil tidak terdiferensiasi, bentuknya seragam, kecuali mesofil pada berkas pengangkut ukurannya lebih besar, kloroplas lebih sedikit, dan dindingnya lebih tebal.
3)    Jaringang pengangkut (xilem dan floem) terdapat pada tulang daun yang berfungsi sebagai alat transportasi dan sebagai penguat daun. Jenis tumbuhan dikotil mempunyai satu ibu tulang daun dan cabang-cabang yang membentuk jala, sedangkan tumbuhan monokotil memiliki tulang daun berdiri sejajar sumbu daun dan dihubungkan oleh berkas-berkas pengangkut kecil.




Gambar 2.6  Struktur anatomi  

4)  Jaringan sekretoris, berupa sel-sel khusus yang umunya terdapat pada mesofil daun, misalnya sel kelenjar dan sel kristal.
c.    Fungsi daun sebagai tempat pembuatan makanan bagi tumbuhan melalui proses fotosintesis, pengeluaran air (transpirasi dan gutasi), dan tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida (respirasi).
4.    Bunga
Bunga atau kembang (bahasa Latin: flos) adalah alat reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga (divisio Magnoliophyta atau Angiospermae, "tumbuhan berbiji tertutup"). Pada bunga terdapat organ reproduksi, yaitu benang sari dan putik. Bunga dapat muncul secara tunggal maupun bersama-sama dalam satu rangkaian. Bunga yang muncul secara bersama-sama disebut sebagaibunga majemuk atau inflorescence. Pada beberapa spesies, bunga majemuk dapat dianggap awam sebagai bunga (tunggal), misalnya padaAnthurium dan bunga matahari. Satuan bunga yang menyusun bunga majemuk disebut floret.
Secara botani, bunga adalah bagian tanaman untuk menghasilkan biji. Penyerbukan dan pembuahan berlangsung pada bunga. Setelah pembuahan, bunga akan berkembang lebih lanjut membentuk buah. Pada tumbuhan berbunga, buah adalah struktur yang membawa dan melindungi biji.
Fungsi biologi bunga adalah organ seksual, sebagai wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Bahwa bunga adalah analog dengan organ seksual pada hewan baru disadari secara ilmiah pada abad ke-17 di Eropa.
Beberapa bunga memiliki warna yang cerah yang berfungsi sebagai pemikat hewan pembantu penyerbukan. Beberapa bunga yang lain menghasilkan panas atau aroma yang khas, juga untuk memikat hewan untuk membantu penyerbukan.
Bunga juga dapat dianggap sebagai organ untuk bertahan pada kondisi kurang menguntungkan bagi pertumbuhan. Sejumlah tumbuhan akan segera membentuk bunga apabila mengalami kekurangan air atau suhu rendah. Contoh yang paling dikenal adalah bunga kertas Bougainvillea. Bunga mengurangi metabolisme dan apabila tumbuhan mati, biji diharapkan telah terbentuk sebagai usaha sintasan (survival).
 

Gambar 2.7 Bunga lengkap

a.    Struktur Bunga
Struktur bunga terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut.
1)    Dasar bunga (reseptakel) yaitu ujung percabangan yang berhenti pertumbuhannya dan menjadi tempat tumbuhnya perhiasan dan alat kelamin bunga.
2)    Perhiasan bunga terdiri dari kelopak dan mahkota bunga.
a)    Kelopak bunga (calyx) merupakan bagian terluar dari bunga. Fungsinya melindungi bunga saat bunga berbentuk kuncup.
b)    Mahkota bunga atau corolla merupakan lapisan kedua setelah kelopak.
Pada umumnya, mahkota bunga terlihat paling mencolok karena berukuran besar dan bewarna-warni.
Fungsi mahkota bunga adalah untuk menarik serangga agar menghisap madu dan sekaligus membantu penyerbukan.
b.    Macam-macam Bunga
1)    Macam-macam bunga berdasarkan ada tidaknya perhiasan bunga sebagai berikut.
a)    Asepalus, yaitu bunga yang tidak berdaun kelopak.
b)    Apetalus, yaitu bunga yang tidak bermahkota.
c)    Bunga telanjang, yaitu bunga yang tidak memiliki perhiasan.
d)    Tenda bunga, yaitu bunga yang antar mahkota dan kelopaknya tidak bisa dibedakan baik bentuk maupun warnanya.
2)    Macam-macam bunga berdasarkan lengkap tidaknya alat kelamin sebagai berikut.
a)    Bunga hermaprodit, yaitu bunga yang memiliki putik dan benang sari dalam satu bunga.
b)    Bunga jantan, yaitu bunga yang hanya memiliki benang sari.
c)    Bunga betina, yaitu bunga yang hanya memiliki putik.
c.    Alat Kelamin Bunga
Alat kelamin bunga terdiri dari benang sari dan putik.
1)    Benang sari (stamen) merupakan alat kelamin jantan pada tumbuhan. Benang sari terletak di tengah mahkota. Secara lengkap bagian-bagian dari benang sari adalah tangkai (filamen), kepala sari (anther), dan serbuk sari (polen). Benang sari merupakan penghasil serbuk sari yang merupakan gamet jantan pada tumbuhan.
Putik (pistilum) merupakan alat kelamin betina pada tumbuhan. Putik terletak di bagian pusat bunga. Putik berasal dari modifikasi daun. Lembar penyusun putik disebut karpel. Struktur bunga

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

Blog Archive

Popular Post

Followers

- Copyright © INFORMASI KITA SEMUA -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -