Posted by : Unknown
Thursday, 18 February 2016
Saat kita tidur di atas kasur
yang nyaman, semua aktivitas berat kita tinggalkan. Belajar, makan, olah raga,
semuanya dilupakan. Hanya aktivitas yang ada dalam tubuh saja yang tetap
bekerja. Salah satunya adalah bernapas. Termasuk juga pada hewan, proses bernapas
juga terjadi. Oksigen dari luar tubuh dihirup saat bernapas, sebaliknya
karbondioksida dikeluarkan. Bagaimanakah proses ini berlangsung? Apa saja organ
tubuh yang digunakan? Bahasan berikut akan menjawabnya.
1. Alat Pernapasan pada Manusia
Setiap kita bernapas, okisigen (O2) masuk dan
karbon dioksida (CO2) dikeluarkan. Oksigen yang kita hirup ini masuk
ke dalam paru- paru setelah melalui berbagai alat pernapasan. Alat pernapasan
yang dimaksud terdiri atas rongga hidung, pangkal tenggorokan ( laring), batang
tenggorokan (trakea), cabang batang tenggorokan (bronkus), dan paru-paru
(pulmo). Perhatikan pula Gam- bar 7.1. Supaya kalian mengenal organ-organ pernapasan manusia tersebut, coba simak
uraian berikut.
Keterangan gambar:
Gambar 6.2 Organ Pernapasan Manusia
1. Hidung
2. Udara bersih masuk
3.
Udara kotor keluar
4.
Mulut
5.
Batang tenggorokan (trakea)
6.
Tenggorokan
7.
Jantung
8.
Paru-paru
9.
Diafragma 10. Bronkus
a.
Hidung dan Rongga Hidung Hidung
merupakan organ yang pertama kali dilalui udara dari luar tubuh. Udara segar
masuk ke paru-paru melalui hidung, sebaliknya udara kotor keluar dari paru-paru
juga melewati hidung. Di dalam rongga
hidung terdapat rambut-rambut dan selaput lendir. Rambut hidung berguna
menyaring udara kotor yang masuk melalui hidung. Sementara selaput lendir,
menghasilkan lendir (mukus) yang berfung- si menangkap udara kotor yang lolos
oleh saringan rambut hidung. Selain itu,
selaput lendir berfungsi menghangatkan suhu udara yang masuk ke paru-paru dan
mengatur kelembaban udara. Untuk mengetahui fungsi penting dari hidung, coba
lakukan Diskusi berikut.
b.
Faring Setelah melewati hidung, udara
masuk menuju faring. Faring adalah hulu tenggorokkan atau disebut juga tekak.
Saat udara mele- wati fa ring, antara rongga hidung dengan tenggorokan ada
bagian yang selalu terkoordinasi dengan baik. Bagian penting tersebut adalah
semisal katup penutup rongga hid- ung yang disebut anak tekak. Anak tekak
berperan menutup faring saat kita sedang menelan makanan. Apabila makanan kita
telan dan katup belum menutup, maka makanan masuk ke tenggorokan, akibat- nya
kita pun tersedak.
c.
Pangkal Tenggorokan (Laring) Dari
faring, udara pernapasan akan menuju pangkal tenggorokan atau disebut juga
laring. Laring tersusun atas kepingan tulang rawan yang membentuk jakun. Jakun
tersebut tersusun oleh tulang lidah, katup tulang rawan, perisai tulang rawan,
piala tulang rawan, dan gelang tulang rawan. Pangkal tenggorokan dapat ditutup
oleh katup pangkal tenggoro- kan (epiglotis). Jika udara menuju tenggorokan,
anak tekak melipat ke bawah, dan ketemu dengan katup pangkal tenggorokan
sehingga membuka jalan udara ke tenggorokan. Saat menelan makanan, katup tersebut menutupi pangkal tenggorokan dan
saat bernapas katup terse- but akan membuka. Pada pangkal tenggorokan terdapat
pita suara yang bergetar bila ada udara melaluinya. Misalnya saja saat kita
berbicara. Lihat Gambar 7.2.
d. Batang Tenggorokan (Trakea) Di dalam
tubuh, batang tenggorokan terletak pada daerah leher, te- patnya di bagian
depan kerongkongan (esofagus). Batang tenggorokan berbentuk pipa yang terdiri atas
gelang-gelang tulang rawan dengan panjang sekitar 10 cm. Dinding dalamnya terlapisi
oleh selaput lendir dengan sel-selnya yang memiliki rambut getar. Rambut-rambut
getar tersebut berfungsi menolak debu atau ben- da-benda asing. Jika tiba-tiba
kita batuk atau bersin, dipastikan ada lendir atau debu pada saluran batang
tenggorokan sehingga menggang- gu pernapasan terganggu.
e. Cabang
Batang Tenggorokan (Bronkus) Setelah melalui trakea, udara akan terus masuk
menuju cabang batang tenggorokan atau dinamakan bronkus. Batang tenggorokan
bercabang menjadi dua bronkus, yakni bronkus sebelah kiri dan se- belah kanan.
Pada kedua bronkus terdapat saluran yang menuju paru- paru. Apabila bronkus
mengalami infeksi, maka timbullah suatu pe- nyakit yang disebut bronkitis. Di
dalam paru-paru, bronkus bercabang lagi menjadi bronkiolus. Bronkus sebelah kanan
bercabang menjadi tiga bronkeolus, sedangkan bronkus sebelah kiri bercabang
menjadi dua bronkiolus. Bronkiolus masih bercabang-cabang lagi mem- bentuk
pembuluh-pembuluh yang halus. Cabang-cabang yang terhalus masuk ke dalam
gelembung paru-paru atau alveolus. Adanya dinding alveolus membuat ok- sigen
berdifusi ke dalam darah, sebaliknya karbon dioksida (CO2) dan air
dilepaskan.
Gambar 6.3 Epitelium dalam bronkus
f. Paru-paru (Pulmo) Organ yang
berperan penting dalam proses pernapasan adalah paru-paru. Paru-paru merupakan
organ tubuh yang terletak pada rongga dada, tepatnya di atas sekat diafragma.
Diafragma adalah sekat rongga badan yang membatasi rongga dada dan rongga
perut. Paru-paru terdiri atas dua bagian, paru-paru kanan dan paru-paru kiri.
Paru-paru kanan memiliki tiga gelambir yang berukuran lebih be- sar daripada
paru-paru sebelah kiri yang memiliki dua gelambir. Lihat
Gambar 6.4 Struktur paru-paru
manusia
Paru-paru dibungkus oleh dua lapis selaput paru-paru yang dise- but pleura. Semakin ke dalam, di dalam paru-paru akan ditemui gelembung halus kecil yang disebut alveolus. Jumlah alveolus pada paru-paru kurang lebih 300 juta buah. Adanya alveolus ini menjadikan permukaan paru-paru lebih luas. Diperkirakan, luas permukaan paru- paru sekitar 160 m2. Dengan kata lain, paru-paru memiliki luas per- mukaan sekitar 100 kali lebih luas daripada luas permukaan tubuh. Dinding alveolus mengandung kapiler darah.
Gambar 6.5 Mekanisme pertukaran gas
pada alveolus (a) Alveolus yang
tersuplai darah
(b)
bagian alveolus yang diperbesar
sekian pembahasan dari saya kali ini, semoga bermanfaat.