Posted by : Unknown
Thursday, 18 February 2016
Alat Indra
1. Indra
Penglihat
Manusia melihat dengan mata. Mata manusia berbentuk
agak bulat hampir seperti telur ayam dan memiliki prinsip kerja hampir sama
seperti kamera. Panjang bola mata dewasa 2,5 cm.
a. Struktur
Mata
Struktur mata manusia terdiri dari tiga
lapisan.
1) Sklera
Sklera
merupakan lapisan luar yang sangat kuat. Sklera berwarna putih putih, kecuali
di depan. Pada lapisan ini terdapat kornea, yaitu lapisan yang berwarna bening
dan berfungsi untuk menerima cahaya masuk kemudian memfokuskannya. Untuk
melindungi kornea ini, maka disekresikan air mata sehingga keadaannya selalu
basah dan dapat membersihkan dari debu.
2)
Koroid
Koroid merupakan
lapisan tengah yang kaya akan pembuluh darah, lapisan ini juga kaya akan pigmen
warna. Daerah ini disebut iris. Coba Anda perhatikan mata orang Indonesia
dengan orang-orang dari Negara barat! Apakah perbedaannya? Tentunya pada warna.
Orang Indonesia biasanya bermata hitam atau coklat, adapun orang barat biasanya
berwarna biru atau hijau. Nah, di bagian irislah terdapatnya perbedaan ini
karena di tempat ini memiliki pigmen warna.
Pada bagian depan dan belakang lensa ini terdapat
rongga yang berisi cairan bening yang masing-masing disebut aqueous humor dan
vitreous humor. Adanya cairan ini dapat memperkokoh kedudukan bola mata.
3)
Retina
Bagian ini merupakan bagian terdalam dari mata.
Lapisan ini lunak, namun tipis, hampir menyerupai lapisan pada kulit bawang.
Retina tersusun dari sekitar 103 juta sel-sel yang berfungsi untuk menerima
cahaya. Di antara sel-sel tersebut sekitar 100 juta sel merupakan sel-sel
batang yang berbentuk seperti tongkat pendek dan 3 juta lainnya adalah sel
konus (kerucut). Selsel ini berfungsi untuk penglihatan hitam dan putih, dan
sangat peka pada sedikit cahaya.
b. Pembentukan
Bayangan
Setelah Anda mengetahui masing-masing bagian dari
organ mata di atas Anda dapat menjelaskan bagaimana proses penglihatan dapat terjadi?
Apabila ada rangsang cahaya masuk ke mata maka rangsang tersebut akan
diteruskan mulai dari kornea, aqueous humor, pupil, lensa, vitreous humor dan
terakhir retina. Kemudian akan diteruskan ke bagian saraf penglihat atau saraf
optik yang berlanjut dengan lobus osipital sebagai pusat penglihatan pada otak
besar. Bagian lobus osipital kanan akan menerima rangsang dari mata kiri dan
sebaliknya lobus osipital kiri akan menerima rangsang mata kanan.
Di dalam lobus osipital ini rangsang akan diolah
kemudian diinterpretasikan. Sehingga apabila seseorang mengalami kecelakaan dan
mengalami kerusakan lobus osipital ini maka dia akan mengalami buta permanen,
walaupun bola matanya sehat.
c. Kelainan
pada Indera Penglihatan
Mata seperti organ tubuh yang lain juga
dapat mengalami kelainan. Beberapa kelainan dan gangguan kesehatan pada mata
adalah sebagai berikut.
1) Faktor
Keturunan
Kelainan ini terjadi pada sel-sel retina yang
dikenal dengan buta warna, Pada kelainan ini penderita tidak dapat membedakan
warna-warni benda.
2) Kelainan
pada Akomodasi Lensa Mata
a) Astigmat
Astigmat adalah suatu keadaan mata
yang mengalami pandangan kabur. Ini disebabkan karena rusaknya kornea mata.
Untuk mengatasi-nya seseorang harus menggunakan kacamata silindris.
b) Miopi
(Mata dekat)
Kelainan ini disebabkan karena daya
akomodasi yang lemah, sehingga bayangan benda tidak tepat pada bintik kuning
melainkan di depan bintik kuning. Gejala kelainan ini yaitu hanya dapat melihat
dalam jarak lebih dekat dari normal, sekitar kurang dari 30 cm, Untuk
mengatasinya penderita harus menggunakan kacamata lensa negatif
c) Hipermetropi
(mata jauh)
Gejala penyakit hipermetropi adalah
seseorang hanya dapat melihat dengan jarak yang jauh sekitar lebih jauh dari 30
cm. Untuk mengatasi-nya penderita harus menggunakan kacamata lensa positif.
d) Presbiop
Kelainan presbiop sering diderita
oleh orang tua, disebabkan karena daya akomodasi berubah-ubah akibat titik
proksimum dan remotum penglihatan berubah-ubah. Untuk mengatasinya penderita harus
menggunakan kacamata berlensa rangkap yaitu positif dan negatif.
3) Penyakit
pada Mata
Penyakit yang terjadi pada mata antara
lain seperti berikut.
a) Katarak
Katarak merupakan keadaan
pengeruhan pada lensa mata. Sebabsebabnya adalah diabetes melitus, sinar X,
obat-obat kortison dalam waktu lama. Penyakit ini dapat disembuhkan melalui
operasi, dengan menanam lensa buatan di dalam bola mata.
b) Trakhoma
Trakhoma merupakan penyakit yang
disebabkan terjadinya peradangan konjungktiva, yang diakibatkan karena infeksi
virus. Apabila dibiarkan penyakit
ini dapat menimbulkan kebutaan.
c) Kekurangan
vitamin A
Kelainan yang terjadi karena
kekurangan vitamin A yaitu rabun senja. Vitamin A sangat penting untuk kerja
retina.
2. Indra
Pendengar
Setiap hari beragam bunyi dapat kita
dengarkan, misalnya bunyi jam weker yang berdering, ayam berkokok, kicauan
burung, derit pintu, gemericik air, dan sebagainya. Semua bunyi itu bisa kita
dengar karena kita mempunyai indera pendengar, yaitu telinga. Mengapa telinga
kita dapat mendengar suatu bunyi? Bagaimana proses bunyi dapat terdengar sampai
di bagian tersebut? Kemampuan untuk mendengar ini sebenarnya merupakan
kemampuan untuk mendeteksi vibrasi
mekanis
bunyi. Telinga ibarat stasiun penerima gelombang suara dan otaklah yang
mengartikan gelombang suara tersebut.
a. Struktur
Telinga Manusia
Telinga terdiri atas tigabagian berikut.
Bagian-bagiantelinga dapat terlihat pada Gambar 8.21!
1) Telinga
Luar
Bagian ini tersusun
oleh daun telinga yang dibentuk dari bahan tulang rawan dan lubang saluran
suara yang panjangnya 2,5 cm. Telinga luar ini berbentuk corong, sehingga dari
struktur yang dimiliki dapat mengumpulkan gelombang suara dari luar. Sedangkan
saluran berfungsi untuk menjaga udara di dalam tetap hangat dan lembab. Di sepanjang
saluran ini terdapat banyak bulu kurang lebih 4000 buah kelenjar khusus yang
menghasilkan tahi kuping. Bulu-bulu tersebut berfungsi untuk penghalang
masuknya serangga dan debu. Jika ada serangga atau debu yang berhasil masuk,
maka tahi kuping akan menjeratnya. Tahi kuping juga berfungsi mencegah
terjadinya infeksi telinga terutama jika kita berenang di air yang kurang
bersih.
2)
Telinga Tengah
Telinga tengah terdiri atas tiga bagian.
a)
Membran timpani (gendang telinga)
Membran
timpani ini berupa selaput tipis yang berfungsi untuk menerima getaran suara.
Apabila ada rangsang suara mengenai bagian ini maka akan bervibrasi (bergetar).
b)
Tulang pendengaran
Tulang pendengaran terdiri atas tulang martil (maleus),
tulang landasan (inkus) dan tulang sanggurdi (stapes). Ketiga
tulang ini berfungsi untuk mengkonsentrasi vibrasi (getaran).
c)
Saluran eustachius
Saluran eustachius menghubungkan antara
telinga dengan faring. Inilah yang menyebabkan seseorang yang menderita
influenza maka pendengarannya terganggu, karena pada bagian ini tersumbat oleh
lendir. Saluran eustachius berfungsi untuk menjaga keseimbangan tekanan udara
antara udara luar dan dalam telinga.
3. Indra Pembau
Kita dapat mencium bau dengan baik menggunakan indra
hidung. Coba rasakan ketika Anda terserang penyakit pilek. Saat terserang
penyakit pilek, hidung kita agak sulit mencium bau-bau yang ada. Hidung
terlindung dari lapisan tulang rawan dan bagian rongga dalam mengandung sel-sel
epitel yang berfungsi untuk menerima rangsang kimia. Bagian tersebut dilengkapi
lendir dan rambut-rambut pembau.
4. Indra
Peraba
Jika Anda ingin mengetahui tekstur dari suatu
permukaan, seperti halus atau kasar benda, maka dapat Anda lakukan dengan
merabanya. Inilah fungsi kulit sebagai indera peraba. Kulit kita mempunyai
kepekaan terhadap rangsang seperti panas, dingin, tekanan, sentuhan dan rasa
sakit karena di bagian tersebut banyak terdapat saraf-saraf sensori yang
bekerja secara spesifik, misalnya
rangsang
sentuhan diterima oleh reseptor korpuskel meissner, rangsang
tekanan diterima oleh reseptor korpuskel paccini, dan rangsang dingin
diterima oleh reseptor ruffini.
Permukaan kulit mengandung saraf-saraf yang memiliki
bentuk dan fungsi yang berbeda-beda. Ujung saraf peraba ada empat macam, yaitu
sebagai berikut.
a.
Paccini,
merupakan ujung saraf pada kulit yang peka terhadap rangsangan berupa tekanan,
letaknya di sekitar akar rambut.
b.
Ruffini,
merupakan ujung saraf pada kulit yang peka terhadap rangsangan panas.
c.
Meisner,
merupakan ujung saraf perasa pada kulit yang peka terhadap sentuhan.
d.
Krause, merupakan
ujung saraf perasa pada kulit yang peka terhadap rangsangan dingin.
5. Indra
Pengecap
Rasa
yang dikenal lidah terdiri atas 4 rasa seperti telah dijelaskan pada bab
sebelumnya. Daerah lidah juga mengenali rasa yang spesifik, yaitu rasa manis
oleh bagian pangkal lidah, rasa asam oleh bagian tepi depan kiri dan kanan,
serta rasa asin di bagian tepi belakang kiri dan kanan.
Lidah terdiri atas dua kelompok otot yaitu otot
intrinsik yang berfungsi untuk melakukan semua gerakan lidah dan otot
ekstrinsik. Otot ekstrinsik ini mengaitkan lidah pada bagian-bagian
sekitarnya serta melakukan gerakan-gerakan kasar yang sangat menekannya pada
langit-langit dan gigi, kemudian mendorongnya masuk ke faring.
Permukaan atas lidah seperti beludru, yang ditutupi
oleh beberapa lapisan, antara lain seperti berikut.
a. Papila
filiformis
Papila filiformis banyak dan menyebar
pada seluruh permukaan lidah yang berfungsi untuk menerima rasa sentuh dari
rasa pengecapan.
b. Papila
sirkumvalata
Papila sirkumvalata memiliki bentuk V
dan terdapat 8–12 jenis yang terletak di bagian dasar lidah. Papila ini
berukuran paling besar daripada yang lain.
c. Papila
fungiformis
Papila fungiformis menyebar pada
permukaan ujung dan sisi lidah dan berbentuk jamur. Agar lebih jelas, perhatikan
Gambar 8.27!